Kamis, 07 Maret 2013

Sistem Taman Rawa (tananan air) sebagai Alternatif Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga


Intan Kurnia Sakarosa
C14100056
Tugas Artikel Kuliah mk. Manajemen Kualitas Air
(Pengolahan Lingkungan Air Secara Biologi)
Judul   : Sistem Taman Rawa (tananan air) sebagai Alternatif  Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga



Pencemaran dan dampak yang ditimbulkan
            Pada kasus pencemaran air yang terjadi merupakan tantangan yang paling berat bagi pengelola lingkungan. Tantangan terberat adalah pengelolaan limbah atau sisa yang dihasilkan tersebar. Sumber pencemaran tersebut dapat bersumber dari limbah pertanian (pupuk dan pestisida), limbah daerah pembangunan (sedimen padatan), dan limbah tempat pembuangan sampah dan lain sebaginya.
            Akibat yang mungkin dimunculkan dari terjadinya suatu pencemaran adalah memperkaya perairan akan mikroorganisme yang tumbuh dikarenakan adanya tambahan zat zat tertentu. Maka menyebabkan kandungan oksigen rendah, sehingga menggangu kelangsungan hidup organisme di dalamnya. Akibat kedua yang mungkin dimunculkan dari suatu pencemaran adalah penguraian sampah organik berupa nitrat dan fosfat, sehingga memicu timbulnya pertumbuhan ganggang dan alga yang sangat tinggi (blooming  algae).akibat ketiga yang mungkin dimunculkan dari suatu pencemaran adalah zat zat beracun yang mampu membunuh organisme di dalamnya.
Upaya yang ditempuh dalam mengatasi pencemaran
            Salah satu sistem teknologi pengelolaan limbah pencemaran air adalah filter biologi. Filter biologi merupakan filter atau penyaring berupa bantuan jasad jasad renik, bakteri golongan pengurai amonia dan organisme organisme lainnya. Sistem pengolahan air limbah secara biologi dapat berupa penggunaan dan pemanfaatan tananan air.
            Filter biologi secara periodik perlu dibersihkan, terutama untuk menghilangkan partikel-partikel yang mungkin dapat menimbulkan penyumbatan. Pembersihan perlu dilakukan dengan hati-hati jangan sampai membuat bakteri yang hidup disana mati. Pembersihan dapat dilakukan dengan cara dibilas dengan menggunakan air bersih bebas klorin.Fungsi utama filter biologi adalah mengurangi atau menghilangkan amonia dari air.
            Air merupakan tempat berpeluangnya sebagai tempat penumpukan limbah. Dampak pencemaran ini telah sering dikumandangkan dalam berbagai media sosial, baik cetak maupun elektronik. Maka tidak dapat didiamkan secara terus menerus. Diperlukan beberapa langkah upaya penanggulangan dan pemulihan sistem pengolahan limbah. Dengan cara melakukan pemilihan sistem teknologi pengelolaan limbah.
            Dalam pengolahan air limbah, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik.
            Parameter organik merupakan ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total oganic carbon (TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), p H, temperatur, warna, bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa organik atau inorganik.
Limbah Rumah Tangga
            Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar amandi, cucian, limbah bekas industri rumsh tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbntuk cair, gas dan padat. Seiring perkembangan zaman kemudian muncul surfaktan, organic priority pollutan, dan volatile prganic (Hindarko 2003). Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar dihilangkan dan berbahaya. Kerugian pembuangan air limbah secara langsung tanpa diolah dapat dilihat dari beerbagai sudut pandang, baik kesehatan, lingkungan, maupun estetika.
             
 
Gambar-1. Aplikasi Sistem Taman Rawa (tananan air).
            Dalam gambar di atas merupakan pemanfaatan tanaman air yang dilakukan dengan cara menggunakan rawa buatan, dengan konsep sistem biofilter alami, memanfaatkan tumbuhan air sebagai bahan penyaring air limbah tersebut.
Manfaat dan Keunggulan Penerapan Taman Rawa
            Sistem teknologi pengelolaan limbah dengan penggunaan sistem taman rawa yang dijadikan karena kemampuan tanaman air yang sangaat efektif dalam memanfaatkan plankton yang terkandung dalam perairan (tercemar). Selain itu adalah dengan memanfaatkan tanaman air sebagai bahan kerajinan dan manfaat sampingan dan perbaikan nilai estetika. Manfaat lain dari penerapan sistem taman rawa ini adalah dengan pengurangan kegiatan pencemaran lingkungan air yang telah terjadi.

Gambar-2. Aplikasi Sistem Taman Rawa (tananan air).
            Limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke lingkungan bebas tanpa melewati proses pengelolaan terlebih dahulu akan membawa dampak buruk dan kerugian dari berbagai sudut pandang (kesehatan, lingkungan maupun estetika). Limbah tersebut akan mencemari lingkungan serta menyebabkan  munculnya berbagai penyakit serta bau tidak sedap(akibat penguraian mikroorganisme).
            Keunggulan sistem ini dibandingkan beberapa sistem lain adalah mengurangi kandungan limbah. Taman raw ini hanya memerlukan lahanyang sempit dan memiliki nilai estetika yang tinggi dibandingkan sistem yang lain. Selain itu tanaman air yang digunakan dapat digunakan sebagai bahan kerajinan, obat, maupun sebagia tanaman hias untuk dijual sehingga menambah nilai ekonomi bagi rumah tangga. Contoh tanaman a ir yang digunakan dalam sistem taman rawa ini adalah teratai (Nymphaea sp.), kiapu (Pistia stratiotes), genjer (Limnocharis flava), enceng gondok (Monochoria vaginalis), kiambin ( Salvina molesta), memiliki kemampuan sebagai tanaman akumulator terutama merkuri dan sianida (Rahmansyah 2009).
            Metode SistemTaman Rawa
            Sistem teknologi pengelolaan sistem taman rawa dengan penggunaan tanaman air adalah dengan pembuatan kolam yang memanfaatkan tanaman air terapung ataupun mengambang, sehingga layaknya terlihat seperti rawa. Gesberg et al (1984) melaporkan bahwa lahan basah buatan seperti halnya taman rawa mampu menurunkan kandungan konsentrasi logam cadmium, tembaga, seng masing masing hingga 99 %, 99 %, dan 97 %. Penyerapan logam dalam air, terutama Fe dan Mn, akan berlangsung secara efektif apabila terdapat interaksi biologi yang menjebatani oksidasi dan reduksi. Menurut Pescod, 1992; Komer et al., 2003 tanaman air yang dipergunakan pada sistem pengolahan taman raw umumnya mampu menyerap nutrien anorganik (terutama P dan N) dalam jumlah banyak yang relatif besar.
            Cara kerja dari kolam tumbuhan air ini adalah dengan didasarkan pada simbiosis mutualisme antara tumuhan air dan bakteri pengurai bahan pencemar yang terdapat di dalam air. Produk sampingan dari proses fotosintesis tumbuhan air. Produk sampingan dari proses penguraian yang telah dilakukan oleh bakteria tersebut adalah karbondioksida dan amonium yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan air dalam peoses fotositesis.


Daftar Pustaka

Kordi, M. G. H. K & A. B., Tancung.            2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta, Jakarta: xiv +210 hlm.

Hindarko S. 2003. Mengolah Air Limbah      Supaya Tidak Mencemari Orang        Lin. Jakarta: Esha
Pescod, M.B., 1992. Wastewater       Treatment and Use in Agriculture:     FAO Irrigation and Drainage Paper   47. Rome:FAO
Rahmansyah, M dkk. 2009. Tumbuhan          Akumulator Untuk Fitiremidiasi         Lingkungan Tercemar                         Penambangan Emas. Cibinong.          LIPI Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar