Laporan Praktikum ke-3 Hari/ Tanggal : 1 November 2012
m.k. Fisiologi
Reproduksi Asisten : Mardian Putri 45
Desi lestari
45
Nur aqil
45
Cahyadin
46 Cahya Lestari 46
Mita Istifarini 46
Ulfah Fayumi 46
Deki Bunay
46
Putri Zulfania 46
PENGENALAN
TANAMAN AIR
KELOMPOK II
Intan Kuria Sakarosa C14100056
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
I. PENDAHULUAN
I.1
Latar
Belakang
Prospek tanaman air sangatlah
besar. Terutama bagi penggemar ikan
hias, istilah aquascape atau taman dalam air bukanlah hal baru. Menata vegetasi
dalam air atau aquascaping merupakan hobi penunjang bagi penggemar ikan hias.
Bukan hanya tanaman dalam pot
yang dapat menghadirkan nuansa hijau di ruangan rumah, keindahan tanaman dalam
air nan tertata apik pun bisa jadi pilihan. Biasanya akuarium hanya digunakan
untuk memelihara ikan hias. Dan unsur tanaman air biasanya ditambahkan untuk
memperindah akuarium.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya adalah
iklim, dan teknologi yang digunakan. Tanaman yang tiddak sesuai dengan iklim di
indonesia tentunya akan mati. Diperlukan beberapa peralatan, seperti peralatan CO2, pupuk akuarium, pasir, dan
lampu yang tepat.
Tanaman air dapat tumbuh segar dan subur di dalam
akuarium sehingga tercipta sebuah miniatur ekosistem. Sejak saat itu fokus
akuarium air tawar di Indonesia berubah drastis. Dari yang sebelumnya fokus ke
ikan hias, kini beralih ke akuarium hijau tanaman air.
I.2
Tujuan
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman air pada perlakuan
yang berbeda.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
II.1 Hasil
Berikut merupakan hasil pengamatan pada tanaman
air Cabomba furcata
Tabel 1. Perkembangan tanaman air Cabomba furcata pada perlakuan
yang berbeda.
Minggu ke-
|
Pertumbuhan
|
Pupuk
|
Keterangan
|
||
|
|
||||
Panjang (cm)
|
Tunas
|
Jenis
|
Dosis
|
||
1
|
15
|
Tunas sebanyak 2 buah
|
Fish – all Flora Green
|
1 tetes
|
Pencahayaan pada tempat yang terang sekali, di depan
pintu rumah
|
2
3
|
15,2
15,8
|
Tunas sebanyak 2 buah
Tunas sebanyak 2 buah
|
-
-
|
-
-
|
Warna daun masih segar.
Daun layu dan banyak terdapat siput berukuran kecil.
|
|
|
|
|
|
|
Berikut merupakan gambar tanaman air Cabomba
furcata yang dipraktikumkan (foto asli)
Gambar1. Cabomba furcata
Berikut merupakan gambar literatur tanaman air Cabomba
furcata yang dipraktikumkan (Purbayanti E. D dan Sri Andani, 1991).
Gambar2. Cabomba
furcata
2.2 Pembahasan
Berikut
merupakan klasifikasi dari tanaman air Cabomba
furcata :
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida
|
Bangsa
|
:
|
Nymphaeales
|
Suku
|
:
|
Cabombaceae
|
Marga
|
:
|
Cabomba
|
Jenis
|
:
|
Cabomba furcata
|
Sinonim
|
:
|
Cabomba furcata
|
Nama Umum
|
:
|
Tidak diketahui
|
Nama Daerah
|
:
|
Tidak diketahui
|
Nama Asing
|
:
|
Tidak diketahui
|
Kandungan Senyawa
|
:
|
Tidak diketahui
|
Kegunaan
|
:
|
Tidak diketahui
|
Referensi
|
:
|
Tidak diketahui
|
Tanaman
air Cabomba furcata merupakan tanaman
air yang banyak dijual dan diminati di pasaran. Bentuknya yang unik dengan
warna pangkal kemerahan membuat daya tarik tersendiri. Tanaman air Cabomba furcata ini membentuk seperti
daun teratai dan buncul bunga tepat di bagian tengahnya, pada permukaan air.
Dalam
pemeliharaanya, tanaman air Cabomba
furcata ini memerlukan intensitas cahaya yang tinggi ( matahari) hingga
dasar mencakup seluruh bagian tanaman. Jika dalam lingkup akuarium, diperlukan
cahaya lampu dengan intensitas
menyerupai cahaya matahari, seperti MH, HQL dan lain lain.
Selain
itu, tanaman air Cabomba furcata ini
tergolong tanaman yang memerlukan cahaya yang sangat kuat. Penangannya yang
ekstra intensif membuatnya sukar tumbuh jika kondisi lingkungannya tidak
memadahi. Tanaman air Cabomba furcata ini
memerlukan kadar CO2 yang tinggi dalam perairan, yang bersih dan air yang soft.
Dari
hasil yang didapatkan dapat diketahi bahwa tanaman air Cabomba furcata ini sangat sukar tumbuh. Dilihat dari
perkembangannya selama 3 minggu terdapat penambahan panjang 0, 8 cm. Hal ini
dapat diakibatkan karena lingkungannya yang tidak mendukung, selain itu
terdapatnya siput- siput kecil yang banyak menempel di daun daun tanaman air Cabomba furcata dapat disinyalir sebagai
penghambat pertumbuhannya.
III.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Dari
praktikum yang telah dilakukan, kami telah dapat mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan tanaman air Cabomba furcata pada
perlakuan yang berbeda dengan pertambahan panjang 0,8 cm.
3.2 Saran
Kurang terjaganya
kebersihan air dari hama dapat menjadi
salah s atu penyebab penghambat pertumbuhan tanaman air ( tradapatnya siput-
siput kecil).
SUMBER PUSTAKA
Purbayanti E. D dan Sri Andani, 1991. Fisilogi Lingkungan Tanaman.
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar